BPS: Kenaikan Harga Beras Tidak Terlalu Tajam

By Admin


nusakini.com - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo dalam diskusi soal harga sembako di Jakarta Pusat, Sabtu (4/6/2016) menyampaikan pergerakan harga sembako, terutama beras yang menjadi komoditas utama, memang mengalami kenaikan. Tapi laju kenaikan tersebut bisa ditahan karena ada intervensi pemerintah.

"Khusus harga beras, dampak kenaikan tidak terlalu tajam. Namun ia mengingatkan sejumlah komoditas lain harus mendapat perhatian dari instansi terkait. Seperti daging-dagingan, sapi maupun ayam. Kemudian telur dan ikan yang tergantung musim", kata Sasmito. 

Kemudian Sasmito mengatakan, bumbu-bumbuan seperti cabai, bawang merah dan bawang putih, yang bergantung pada impor, dengan otomatis harga juga tergantung dollar. 

Kondisi berbeda menurut Sasmito, terjadi pada bahan-bahan yang seratus persen impor. Antara lain terigu dan gandum. Meskipun dalam satu tahun konsumsinya 7 jutaan ton, harganya justru relatif stabil. Pasalnya, harga di luar negeri juga stabil. 

"Perlu diwaspadai juga gula pasir dan minyak goreng. Khususnya Mei kemarin kenaikan paling tinggi, sampai 7 persen. Saya kira itu karena suplai akibat penggilingan dalam negeri produksinya belum masuk ke pasar," tutup Sasmito.(if/mk)